Ini dia penanganan tepat bagi penderita batuk


Setelah melihat gejala-gejala pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa suhu tubuh dan detak jantung pasien, memeriksa area tenggorokan dan mendengarkan suara pernapasan pada saat yang sama. menggunakan stetoskop. Jika perlu, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan diagnosis penyakit yang diderita oleh pasien. Investigasi yang dapat dilakukan meliputi:





Mengambil darah untuk memeriksa keberadaan infeksi dalam tubuh.
Pemeriksaan sampel lendir atau usap tenggorokan.
Sinar-X atau tomodensitometri, untuk melihat kondisi dada dan mengetahui penyebab batuk.
Tes fungsi spirometri atau paru-paru, untuk memeriksa kondisi pernapasan.
Tes metakolin, yang terdiri dari tes napas untuk mengamati batuk pada penderita asma.





Pengobatan batuk





Pengobatan batuk didasarkan pada penyebabnya. Batuk yang disebabkan oleh infeksi virus akan menyembuhkan sistem kekebalan dengan menghancurkan virus. Namun, untuk mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh batuk, beberapa langkah dapat diambil, termasuk:





Minumlah banyak air. Cairan bisa membantu membersihkan dahak di tenggorokan. Selain air, minuman panas seperti teh, madu, dan jahe juga disarankan.
Hindari bahan yang menyebabkan iritasi atau alergi, seperti debu atau asap.
Tambahkan bantal saat Anda tidur sehingga kepala terangkat.





Selain langkah-langkah penanganan yang sederhana, konsumsi obat batuk yang dijual bebas juga dapat membantu. Obat batuk ini termasuk obat yang dapat mengurangi keinginan untuk batuk (penekan batuk) dan obat yang melunakkan dahak, sehingga ekspektasi menjadi mudah (ekspektoran).





Jika batuk disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis lainnya, pengobatan penyakit batuk yang mendasarinya adalah langkah yang paling efektif. Jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat memberikan antibiotik. Obat ini biasanya harus diminum selama seminggu atau sampai batuk sembuh total. Selain itu, dokter juga dapat menambahkan obat batuk ekspektoran seperti bromhexine atau antitusif seperti kodein. Selama waktu ini, inhaler atau inhaler dapat diberikan kepada pasien dengan COPD atau asma.
Komplikasi batuk dan pencegahan





Batuk biasanya sembuh dalam 1-2 minggu. Batuk yang hebat dapat menyebabkan komplikasi sementara seperti kelelahan, pusing atau patah tulang rusuk.





Di sisi lain, batuk, suatu gejala suatu penyakit, tidak akan sembuh sampai penyakit tersebut terselesaikan, sehingga komplikasinya juga konsisten dengan penyakit tersebut. Dan jika kondisi ini dibiarkan, maka penyakit tersebut dapat memburuk dan menimbulkan gejala lainnya.





Berikut beberapa saran untuk mencegah batuk:





Berhenti merokok.
Terapkan diet sehat dengan meningkatkan konsumsi serat dan buah.
Hindari kontak dengan penderita penyakit menular, seperti pneumonia.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama